Jumat, 04 April 2014

hipotesis



BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Menusia mengamati dunia sekitarnya dan melihat terjadinya pristiwa-pristiwa seperti matahari terbit dan terbenam, manusia lahir, hidup dan mjeninggal dunia, benda jatuh, hujan turun, orang tua mengasuh anak, ada orang yang kaya dan miskin, penyakit menyerang manusia dan sebagainya. Ia dapat menjadikan peristiwa atau gejala itu sebagai masalah, dan ia bertanya “Apa sebab matahari terbit? Apa sebab manusia lahir? Apa sebab ada yang kaya dan yang miskin? Apa sebab manusia sakit? Dan sebagainya” ia mencoba untuk membentuk teori yang dapat menjalaskan peristiwa atau gejala-gejala itu.
Bagaimanakah diketahuinya kebenaran teori itu? Dari teori itu dapat diturunkannya hipotesis. Dengan membuktikan kebenaran atau ketidak benaran hipotesis itu secara empiris sehingga dapat pula diterima atau ditolaknya sebuah teori .

B.            Rumusan Masalah
          Dalam makalah ini penulis hanya akan membahas hal-hal sebagai berikut:
1) Pengertian hipotesis
2) Fungsi hipotesis
3) Macam-macam hipotesis
4) Sarat dan rumusan hipotesis

C.      Tujuan
Makalah Hipotesis yang sangat singkat ini bertujuan untuk dapat membantu mahasiswa agar proses penelitiannya menjadi terarah dan menjadi karya ilmiyah yang dapat bermanfaat dan diterima oleh masyarakat pada umumnya dan bagi diri sendri khususnya.
Diharapkan setelah membaca makalah singkat ini kita dapat memahami tentang :
1) Pengertian hipotesis
2) Fungsi hipotesis
3) Macam-macam hipotesis
4) Sarat dan rumusan hipotesis
Sehingga dengan pemahaman diatas kita dapat mendapat hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

D.                Manfaat
Manfaat makalah ini diantaranya :
1) Sebagai memenuhi tugas semester empat.
2) Pemakalah dapat memahami cara membuat hipotesis.
3) Pembaca dapat memehami definisi hipotesis, jenis-jenis hipotesis, dan cara menguji hipotesis.

























BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Hipotesis
Hipotesis menurut bahasa berasal dari dua kata yaitu “Hypo” yang artinya “dibawah” dan “Thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembang menjadi hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai slah satu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Menurut pendapat yang lain, hipotesis adalah suatu dugaan yang palin memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian dengan jawaban sementara ini pada prinsipnya bermanfaat membantu mahasiswa agar proses penelitiannya lebih terarah.
Hipotesis juga dapat diartikan bahwa tiap pernyataan tentang suatu hal yang bersifat sementara yang belom dibuktikan kebenarannya secara empiris.
Menurut ahli yang bernama Burg, hipotesis adalah suatu dugaan jawaban yang harus memenuhi beberapa persyaratan yakni :
1) Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat dan jelas.
2) Hipotesis dengan nyata menunjukkan hubungan antara dua atau lebih variable.
3) Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atu hasil penelitian yang relevan.

B.        Fungsi Hipotesis
Fungsi atau kegunaan hipotesis yang disusun dalam suatu rencana penelitian, setidaknya ada empat yaitu:
a.    Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama pengumpulan data dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat diuji dan divalidasi (pengujian kesahiannya) melalui penyelidikan ilmiah, maka hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.
b.    Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian.
Pertanyaan tidak dapat diuji secara langsung. Penelitian memang dimulai dengan suatu pertanyaan, akan tetapi hanya hubungan antara variabel yang akan dapat duji. Misalnya, peneliti tidak akan menguji pertanyaan apakah komentar guru terhadap pekerjaan murid menyebabkan peningkatan hasil belajar murid secara nyata“? akan tetapi peneliti menguji hipotesis yang tersirat dalam pertanyaan tersebut “komentar guru terhadap hasil pekerjaan murid, menyebabkan meningkatnya hasil belajar murid secara nyata“ atau  yang lebih spesifik lagi “skor hasil belajar siswa yang menerima komentar guru atas pekerjaan mereka sebelumnya akan lebih tinggi dari pada skor siswa yang tidak menerima komentar guru atas pekerjaan mereka sebelumnya“. Selanjutnya peneliti, dapat melanjutkan penelitiannya dengan meneliti hubngan antara kedua vatiabel tersebut, yaitu komentar guru dan prestasi siswa.
c.    Hipotesis memberikan arah kepada penelitian
Hipotesis merupakan tujuan khusus. Dengan demikian hipotesis juga menentukan sifat-sifat data yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut. Secara sangat sederhana, hipotesis menunjukkan kepada para peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan diamati adalah fakta yang adahubungann nya dengan pertanyaan tertentu. Hipotesislah yang mentukan relevansi fakta-fakta itu. Hipotesis ini dapat memberikan dasar dalam pemilihan sampel serta prosedur penelitian yang harus dipakai. Hipotesis jufga dapat menunjukkan analisis satatistik yang diperlukan dan hubungannya yang harus menunjukkan analisis statistik yang diperlukan agar ruang lingkup studi tersebut tetap terbatas, dengan mencegahnya menjadi terlalu sarat.
Sebagi contoh, lihatlah kembali hipotesis tentang, latihan pra sekolah bagi anak-anak kelas satu yang mengalami hambatan kultural. Hipotesi ini menunjukkan metode penelitian yang diperlukan serta sampel yang harus digunakan. Hipotesis inipun bahkan menuntun peneliti kepada tes statistik yang mungkin diperlukan untuk menganalisis data. Dari pernyataan hipotesis itu, jelas bahwa peneliti harus melakukan eksperimen yang membandingkan hasil eblajr dikelas satu dari sampel siswa yang mengalami hambatan kultural dan telah mengalami program pra sekolah dengan sekelompok anak serupa yang tidak mengalami progaram pra sekolah. Setiap perbedaan hasil belajar rata-rat kedua kelompok tersebut dapat dianalaisis denga tes atai teknik analis variansi, agar dapat diketahui signifikansinya menurut statistik.
d.    Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
Akan sangat memudahkan peneliti jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan menyatakan kesimpulan yang relevan dengan hipotesis tersebut. Artinya, peneliti dapat menyusun bagian laporan tertulis ini diseputar jawaban-jawaban terhadap hipotesis semula, sehingga membuat penyajian ini lebih berarti dan mudah dibaca.

C.           Macam-macam Hipotesis
Hipotesis dapat dibedakan menurut bentuknya menjadi tiga nacam, yaitu :
1) Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris.
Banyak diantaranya pernyataan yang bersifat umum itu telah diketahui dan diakui kebenarannya oleh “Orang banyak”, Misalnya : Orang minagkabau banyak yang merantau, sedangkan orang jawa sangat terikat kepda kampong halamannya”.
2) Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal
Dunia kenyataan ini sangat kompleks dan untuk mempelajarinya metode atau tipe   ide-ide merupakan alat yang sangat membantu, Misalnya : Pendidikan dengan anak.
3) Hipotesis yang mencari hubungan antara sejumlah variable
Hipotesis ini lebih abstrak daripada kedua jenis hipotesis sebelumnya, dan menurut bentuknya hipotesis ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a)            Hipotesis kerja
Biasanya seorang peneliti memilih hipotesis yang benar, sedangkan kebenaran hipotesis itu harus diguktikan. Sementara itu ia harus bekerja dengan hipotesis itu dan karena itu disebut hipotesis kerja atau hipotesis peneletian. Ada kemungkinan hipotesis itu mengalami perubahan sepanjang jalannya penelitian itu.
b)         Hipotesis nol
Disebut hipotesis nol sebab menganggap hipotesis itu tidak benar sama sekali, jadi berisi kosong. Jadi kalau hipotesis itu berbunyi “Orang minangkabau perantau” maka dengan hipotesis nol dikatakan bahwa “Orang minangkabau bukan perantau” . bila tidak terbukti bahwa “Orang minangkabau bukan perantau” maka hipotesis “Orang minagkabau perantau” itu benar.
c)         Hipotesis statistic
Hipotesis statistic menyatakan hasil observasi tentang populasi (manusia atau benda) dalam bentuk kuantitatif.
Misalnya kita duga bahwa pendapatan buruh pria (kelompo A) disebuah perusahaan lebih banyak daripada buruh wanita (kelompok B). pendapatan buruh pria dapat dinyatakan sebagai XP dan rata-rata pendapatan burh wanita XW. Maka perbedaan p-endapatan rata-rata dinyatakan sebcara simbolis sebagai XP-XW.
Kita dapat mengajukan hipotesis (H) bahwa pendapatan rata-rata antara buruh pria dan wanita berbeda sebagai H : XP = XW. Bila kita menggunakan hipotesis nol (Ho) maka dinyatakan sebagai berikut Ho : XP-XW.
Bila kita mengajukan hipotesis (H) bahwa pendapatan buruh pria lebih banyak daripada pendapatan buruh wanita kita dapat melambangkan sebagai berikut H:XP>XW dan hipotesis nolnya sebagai Ho:XP≤XW.

D.      Syarat dan rumusan hipotesis yang
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa halsebagai berikut:
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel- variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
a.       Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel.
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.

b.      Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
c.       Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.
d.      Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.




















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Hipotesis memiliki beberapa jenis :
1) Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris.
2) Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal
3) Hipotesis yang mencari hubungan antara sejumlah variable yang terbagi menjadi tiga diantaranya :
a) Hipotesis kerja
b) Hipotesis nol
c) Hipotesis statistic
Hipotesis yang baik harus memiliki unsur-unsur;
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel- variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Cara menguji hipotesis disini ada benar tidaknya hipotesis, tidak ada hubungannya dengan terbukti dan tidaknya hipotesis tersebut. Maka perlu adanya pembuktian secara langsung baik secara pengambilan sampel interviu atau yang lainnya.

B.            Saran-Saran
Penulis mengharapkan agar apa yang sudah dijelaskan diatas dapat difahami oleh pembaca. Selanjutnya kritik dan saran dari pembaca dan teman-teman agar lebih baik dan pembangun sangat diharapkan guna perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : P.T Rineka Cipta.
Tritan, Hariwijaya. 2008. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi. Yogyakarta : Tugu Publisher.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Afabeta.
Karisam, Muhammad. 2008. Metodologi Penelitian. Malang : UIN Malang Press.
Yahya, Islachuddin. 2007. Tehnik Penulisan Kerangka Ilmiah. Surabaya : PN. Surya Jaya Raya.
Nasution. 2007. Metode Research. Jakarta : P.T Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar