Sabtu, 05 April 2014

teori unsri

belajar behavioristik

tematik terpadu

rasio kurikulum 2013

membuat e-mail

ahlak kerja

etos kerja

Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (Q.S.Al Sajdah : 05). Dan katakanlah : "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan" (QS At-Taubah, : 105) Ayat diatas sudah jelas bahwa Allah SWT, telah memberikan petunjuk dan contoh kepada manusia, bahwa segala sesuatu perbuatan harus didasarkan pada , perencanaan, pengaturan dan pelaksanaan ( management ) yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena semua yang manusia perbuat harus dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam makalah yang singkat ini penulis secara singkat akan membahas : 1. Pengertian management pendidikan 2. Pengertian etos kerja BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Management Pendidikan Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan Shadily (1995 : 372) management berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan. Ramayulis (2008:362) menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur’an seperti firman Allah SWT : Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (Q.S Al Sajdah : 05). Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt adalah pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini. Sementara manajemen menurut istilah adalah proses mengkordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain (Robbin dan Coulter, 2007:8). Sedangkan Sondang P Siagian (1980 : 5) mengartikan manajemen sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Bila kita perhatikan dari kedua pengertian manajemen di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa manajemen merupakan sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan orang lain dan bekerjasama dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai secara efektif, efesien, dan produktip. Sedangkan Pendidikan merupakan proses transinternalisasi nilai-nilai Pendidkian kepada peserta didik sebagai bekal untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Dengan demikian maka yang disebut dengan manajemen pendidikan adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat. B. Pengertian Etos Keja Dalam Websters World University Dictionary dijelaskan etos ialah sifat dasar atau karakter yang merupakan kebiasaan dan watak bangsa atau ras. Koentjoroningrat mengemukakan pandangannya bahwa etos merupakan watak khas yang tampak dari luar, terlihat oleh orang lain. Etos berasal dari kata Yunani, ethos, artinya ciri, sifat, atau kebiasaan, adat istiadat, atau juga kecenderungan moral, pandangan hidup yang dimiliki seseorang, suatu kelompok orang atau bangsa. Adapun kerja, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, artinya: kegiatan melakukan sesuatu. EI-Qussy, seorang pakar Ilmu Jiwa berkebangsaan Mesir, menerangkan bahwa kegiatan atau perbuatan manusia ada dua jenis. Pertama, perbuatan yang berhubungan dengan kegiatan mental, dan kedua tindakan yang dilakukan secara tidak sengaja. Jenis pertama mempunyai ciri kepentingan, yaitu untuk mencapai maksud atau mewujudkan tujuan tertentu. Sedangkan jenis kedua adalah gerakan random (random movement) seperti terlihat pada gerakan bayi kecil yang tampak tidak beraturan, gerakan refleks dan gerakan-gerakan lain yang terjadi tanpa dorongan kehendak atau proses pemikiran. Kerja yang dimaksud di sini tentu saja kerja menurut arti yang pertama, yaitu kerja yang merupakan aktivitas sengaja, bermotif dan bertujuan. Pengertian kerja biasanya terikat dengan penghasilan atau upaya memperoleh hasil, baik bersifat materiil atau nonmateriil. Etos Kerja, menurut Mochtar Buchori dapat diartikan sebagai sikap dan pandangan terhadap kerja, kebiasaan kerja; ciri-ciri atau sifat-sifat mengenai cara kerja yang dimiliki seseorang, suatu kelompok manusia atau suatu bangsa. Ia juga menjelaskan bahwa etos kerja merupakan bagian dari tata nilai individualnya. Demikian pula etos kerja suatu kelompok masyarakat atau bangsa, ia merupakan bagian dari tata nilai yang ada pada masyarakat atau bangsa itu. Jadi dapat kita tangkap maksud yang berujung pada pemahaman bahwa etos kerja merupakan karakter dan kebiasaan berkenaan dengan kerja yang terpancar dari sikap hidup manusia yang mendasar terhadapnya. Dan dapat kita mengerti bahwa timbulnya kerja dalam konteks ini adalah karena termotivasi oleh sikap hidup mendasar itu. Etos kerja dapat berada pada individu dan masyarakat. 1. Terbentuknya Etos Kerja Salah satu karakteristik yang melekat pada etos kerja manusia, ia merupakan pancaran dari sikap hidup mendasar pemiliknya terhadap kerja. Menurut Sardar, nilai-nilai adalah serupa dengan konsep dan cita-cita yang menggerakkan perilaku individu dan masyarakat. Seirama dengan itu Nuwair juga menegaskan bahwa manusia adalah makhluk yang diarahkan dan terpengaruh oleh keyakinan yang mengikatnya. Salah atau benar, keyakinan tersebut niscaya mewarnai perilaku orang yang bersangkutan. Dalam konteks ini selain dorongan kebutuhan, dan aktualisasi diri, nilai-nilai yang dianut, keyakinan atau ajaran agama tentu dapat pula menjadi sesuatu yang berperan dalam proses terbentuknya sikap hidup mendasar ini. Berarti kemunculan etos kerja manusia didorong oleh sikap hidup sebagai tersebut di atas baik disertai kesadaran yang mantap maupun kurang mantap. Sikap hidup yang mendasar itu menjadi sumber motivasi yang membentuk karakter, kebiasaan atau budaya kerja tertentu. Dikarenakan latar belakang keyakinan dan motivasi berlainan, maka cara terbentuknya etos kerja yang tidak bersangkut paut dengan agama (non agama) dengan sendirinya mengandung perbedaan dengan cara terbentuknya etos kerja yang berbasis ajaran agama, dalam hal ini etos kerja islami. Tentang bagaimana etos kerja dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, kenyataannya bukan sesuatu yang mudah. Sebab, realitas kehidupan manusia bersifat dinamis, majemuk, berubah-ubah, dan antara satu orang dengan lainnya punya latar belakang, kondisi sosial dan lingkungan yang berbeda. Perubahan sosial-ekonomi seseorang dalam hal ini juga dapat mempengaruhi etos kerjanya. Di samping terpengaruh oleh faktor ekstern yang amat beraneka ragam, meliputi faktor fisik, lingkungan, pendidikan dan latihan, ekonomi dan imbalan, ternyata ia juga sangat dipengaruhi oleh faktor intern bersifat psikis yang begitu dinamis dan sebagian di antaranya merupakan dorongan alamiah seperti basic needs dengan berbagai hambatannya. Ringkasnya, etos kerja seseorang tidak terbentuk oleh hanya satu atau dua variabel. Proses terbentuknya etos kerja (termasuk etos kerja islami), seiring dengan kompleksitas manusia yang bersifat kodrati, melibatkan kondisi, prakondisi dan faktor-faktor : fisik biologis, mental-psikis, sosio kultural dan mungkin spiritual transendental. Jadi, etos kerja bersifat kompleks serta dinamis. Membayangkan etos kerja tinggi tanpa kondisi psikologis yang mendorongnya mirip dengan membayangkan etos kerja robot atau makhluk tanpa jiwa. Dalam konteks ini, tentu bukan etos kerja demikian yang dikehendaki. Lebih dari itu perlu dijadikan catatan penting bahwa manusia adalah makhluk biologis, sosial, intelektual, spiritual dan berjiwa dinamis. Oleh karena itu, manusia dalam hidupnya termasuk dalam kehidupan kerjanya sering mengalami kesukaran untuk membebaskan diri dari pengaruh faktor-faktor tertentu, baik yang bersifat internal maupun eksternal. 2. Indikasi-Indikasi Orang Beretos Kerja Tinggi Idealisasi kualitas manusia Indonesia sesuai dengan dinamika budaya bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa terwujud dalam sikap perilaku, ungkapan bahasa dalam komunikasi sosial, berbudi pekerti luhur, jujur, adil, dapat dipercaya; 2. berkepribadian, tangguh, dan mandiri; 3. bekerja keras; 4. berdisiplin; 5. bertanggung jawab; 6. cerdas, arif¬ bijaksana; 7. terampil dalam bekerja; 8. sehat jasmani dan rohani; dan 9. mempunyai kesadaran patriotisme tinggi. Dari pendapat tersebut di atas, Indikasi-indikasi etos kerja secara universal kiranya cukup menggambarkan etos kerja yang baik pada manusia, bersumber dari kualitas diri, diwujudkan berdasarkan tata nilai sebagai etos kerja yang diaktualisasikan dalam aktivitas kerja. Dan sehat jasmani serta mental juga menjadi hal penting pada orang yang bersangkutan yang memiliki modal kepribadian yang mendukung etos kerja tinggi. 3. Etos Kerja Islami (Telaah Psikologi) Bahwasannya kepribadian terdiri dari sistem-sistem psiko-fisik. Kehidapan manusia kalau diibaratkan sebagai perjalanan, jasmani memang laksana kendaraan. Perjalanan bisa sangat terganggu bila kendaraan tidak normal dan sering rusak. Kesehatan jasmani adalah perpaduan yang serasi antara bermacam-macam fungsi jasmani, disertai kemampuan menghadapi kesukaran-kesukaran biasa yang dijumpai dalam lingkungan, di samping secara positif merasa gesit, kuat, dan bersemangat. Sedangkan kesehatan mental ialah perpaduan atau integrasi yang serasi antara fungsi-fungsi jiwa ringan yang biasa terjadi pada manusia umumnya, di samping secara positif dapat menikmati kebahagiaan dan menyadari kemampuan. Dari sejumlah pendapat dan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan, indikasi-indikasi orang beretos kerja tinggi pada umumnya meliputi sifat-sifat: 1. Aktif dan suka bekerja keras; 2. Bersemangat dan hemat; 3. Tekun dan profesional; 4. Efisien dan kreatif; 5. Jujur, disiplin, dan bertanggung jawab; 6. Mandiri; 7. Rasional serta mempunyai visi yang jauh ke depan; 8. Percaya diri namun mampu bekerjasama dengan orang lain; 9. Sederhana, tabah dan ulet; 10. Sehat Jasmani dan rohani; 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Eos Kerja Faktor-faktor yang potensial mempengaruhi proses terbentuknya etos kerja, tidak jarang dilatarbelakangi oleh kausalitas plural yang kompleks hingga memunculkan berbagai kemungkinan. Oleh karena itu, manusia dalam hidupnya termasuk dalam kehidupan kerjanya sering mengalami kesukaran untuk membebaskan diri dari pengaruh faktor-faktor tertentu, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Yang bersifat internal timbul dari faktor psikis misalnya dari dorongan kebutuhan, frustrasi, suka atau tidak suka, persepsi, emosi, kemalasan, dan sebagainya. Sedangkan yang bersifat eksternal, datangnya dari luar seperti faktor fisik, lingkungan alam, pergaulan, budaya, pendidikan, pengalaman dan latihan, keadaan politik, ekonomi, imbalan kerja, serta janji dan ancaman yang bersumber dari ajaran agama. Kesehatan pun memainkan peranan amat penting. Maka, tidak aneh kalau sejumlah pakar lalu menampilkan teori bertolak dari tinjauan tertentu yang berbeda antara satu dengan lainnya. Dapat ditambahkan kiranya teori iklim yang dikemukakan oleh sejumlah pakar ilmu sosial. Mereka berpendapat iklim berpengaruh terhadap etos kerja penduduk. Negara yang berlokasi di daerah subtropik mempunyai iklim yang merangsang warganya untuk bekerja lebih giat. Sebaliknya negara¬-negara yang terletak di sekitar khatulistiwa, karena iklimnya panas, menyebabkan warga negaranya kurang giat bekerja dan lebih cepat lelah. Manusia memang makhluk yang sangat kompleks. Ia memiliki rasa suka, benci, marah, gembira, sedih, berani, takut, dan lain-lain. Ia juga mempunyai kebutuhan, kemauan, cita-cita, dan angan-angan. Manusia mempunyai dorongan hidup tertentu, pikiran dan pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan sikap dan pendirian. Selain itu, ia mempunyai lingkungan pergaulan di rumah atau tempat kerjanya. Realitas sebagaimana tersebut di atas tentu mempengaruhi dinamika kerjanya secara langsung atau tidak. Sebagai misal rasa benci yang terdapat pada seorang pekerja, ketidak cocokan terhadap atasan atau teman satu tim, keadaan seperti itu sangat mungkin untuk menimbulkan dampak negatif pada semangat, konsentrasi, dan stabilitas kerja orang bersangkutan. Sebaliknya, rasa suka pada pekerjaan, kehidupan keluarga yang harmonis, keadaan sosio-kultural, sosial ekonomi dan kesehatan yang baik, akan sangat mendukung kegairahan dan aktivitas kerja. Orang yang bekerja sesuai dengan bidang dan cita-cita dibandingkan dengan orang yang bekerja di luar bidang dan diluar kehendak mereka, niscaya tidak sama dalam antusias dan ketekunan kerja masing-masing. Sejumlah pakar psikologi menyatakan, perilaku adalah interaksi antara faktor kepribadian manusia dengan faktor-faktor yang ada di luar dirinya (faktor lingkungan) Motivasi yang berperan dalam proses terbentuknya etos kerja ternyata tidak tunggal, melainkan lebih dari satu bahkan bisa banyak dan saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Jadi, ia bersifat kompleks dan dinamis. BAB III KESIMPULAN Manajemen merupakan sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan orang lain dan bekerjasama dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai secara efektif, efesien, dan produktip. Dengan demikian maka yang disebut dengan manajemen pendidikan adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat. Terbentuk atau tidaknya etos kerja pada diri manusia tidak dapat lepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dan hal-hal yang mempengaruhi terbentuk atau tidaknya etos kerja pada diri manusia tersebut adalah salah satu hal yang sangat berpotensi besar untuk menjadi sumber “motivasi” guna terbentuknya “etos kerja” yang tinggi. Tanggung jawab terhadap kerja berarti kesiapan untuk bertanggung jawab di hadapan Yang Mutlak karena kerja adalah saksi bagi semua tindakan manusia. Perspektif Islam yang padu, menolak membedakan antara yang sakral dan yang profan, yang ukhrawi dan yang duniawi, yang religius dan yang sekular atau, secara lebih spesifik, antara ibadah dan kerja. Implikasi praktisnya adalah bahwa sebagaimana kita mencoba khusyu dalam shalat, maka begitu pula dalam bekerja kita mencoba untuk meng-khusyu'-kan diri, dalam bahasa bisnisnya, berusaha bersikap lebih profesional. Daftar Pustaka Departemen Agama RI Q.S.Al Sajdah : 05 Lewis Mulford Adams, et.al, Websters World University Dictionary, (Washington DC: Publishers Company Inc., 1965), hal. 331. Koentjoroningrat, Rintangan-rintangan Mental dalam Pembangunan Ekoxwmi, (Jakarta: LIPI, 1980), hal. 231. Mochtar Buchori, Penelitian Pendidikan dan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta. IKIP Muhammadiyah Press, 1994), hal. 6; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), Cet. ke 3, hal. 488. Abdul Aziz El-Qussy, Pokok-pokok Kesehatan Jiwa/Mental, Terj. Dr. Zakiah Daradjat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hal. 100-101 Ziauddin Sardar, Rekayasa Masa Depan Peradaban Muslim, terj. Rahmani Astuti, (Bandung: Penerbit Mizan, 1993), Cet. ke-4, hal. 45. Abdus Satar Nuwair, al-Waqt Huwal Hayat Dirasah Manhajiyyah lit Ifadah min Awqat il-’Umr, (Qatar: Darus Saqafah, 1488 H), Cet. ke -3, hal. 86-87. Dr. Ahmad Janan Asifudin, M.A. Etos Kerja Islami. (Surakarta: Muhammadiyah University Press, Cetakan Pertama, april; 2004), hal. 37 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1976), Cet. 7, hal. 79. Abdul Aziz El-Qussy, Pokok-pokok Kesehatan Jiwa, hal. 36. Dr. Ahmad Janan Asifudin, M.A. Etos Kerja Islami. (Surakarta: Muhammadiyah University Press, Cetakan Pertama, april; 2004), hal. 33 Suma’mui, Hygiene, hal. 207-209. Djamaludin Ancok, Nuansa Psikologi Pembangunan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), hal. 106.

RPP Kls 6



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                           : SD Negeri 32 OKU
Mata Pelajaran                : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester                : VI/2
Standar Kompetensi       : 6.          Mengartikan surah pendek pilihan
Kompetensi Dasar           : 6.1        Membaca QS Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13
Alokasi Waktu                : 4 x35    menit ( 2 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran   : 1.  Siswa dapat membaca kata dan kalimat Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13 dengan harakat dan makhraj yang benar
                                          2.   Siswa dapat menerapkan hukum bacaan pada Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13 dengan benar
                                                             
Karakter siswa yang diharapkan  :  Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ),  Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur (fairnes).

Materi Pembelajaran    :      Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13.

Metode Pembelajaran   : 1. Siswa berlatih membaca kata dan kaliamat Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13 dengan harakat dan makhraj yang benar
                                          2.   Siswa mengadakan Tanya jawab dengan teman-temannya membahas hukum bacaan yang ada pada Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13
                                          3.   Siswa berlatih menerapkan hukum bacaan pada Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1.   Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi  dan Motivasi :
F Tadarus bersama surah-surah yang telah dihafal siswa
F Memberikan pengantar tentang bahan ajar yang akan disampaikan (melalui fitur Mutiara Islam)
2.    Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Beberapa siswa membaca Surah Al Maidah ayat 3 dan Surah al Hujurat ayat 13, sedangkan siswa yang lain mendengarkan
F Siswa membaca Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13 dengan harakat dan makhraj yang benar mangikuti bacaan guru
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Siswa mengulang-ulang membaca Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13
F Siswa diperkenalkan hukum bacaan yang ada pada Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13
F Siswa membaca Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13 dengan menerapkan hukum bacaan yang benar
F Siswa menampilkan kemampuan membaca Surah Al Qadr dan Al ‘Alaq ayat 1-5 dengan harakat, makhraj, dan hukum bacaan yang benar di depan kelas
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
3.  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Guru mengadakan Tanya jawab dengan siswa seputar pemahaman siswa tentang hukum bacaan yang ada pada surah yang telah dipelajari
F Siswa diminta menulis Surah Al Maidah ayat 3 dan Surah Al Hujurat ayat 13 di buku tugas

Alat/Sumber belajar:
1.      Teks lafal Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13 di karton
2.      Buku Tajwid
3.      Buku Pendidikan Agama Islam.
4.      Alquran (juz Amma)
5.      Pengalaman guru

Penilaian:

Indikator Pencapaian
Target
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
Ø  Melafalkan kata  dan kalimat Surah Al Maidah ayat 3 dan Surah Al Hujurat ayat 13

Ø  Membaca sesuai hukum tajwid Surah Al Maidah ayat 3 dan Surah Al Hujurat ayat 13

Tes lisan




Tes lisan
Pelafalan




Pelafalan


Ø  Lafalkan Surah Al Maidah ayat 3 dan Surah Al Hujurat ayat 13 dengan harakat dan makhraj yang benar!
Ø  Lafalkan Surah Al Maidah ayat 3 dan Surah Al Hujurat ayat 13 dengan menerapkan tajwid yang benar!

1.Produk ( hasil diskusi )

No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1

2.Performansi

No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.
Kerjasama



Partisipasi
* bekerjasama
* kadang-kadang kerjasama
* tidak bekerjasama

* aktif  berpartisipasi
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
4
2
1

4
2
1

Mengetahui,
Kepala SD 32 OKU




KAMHARUDIN, S.Pd,MM.Pd
NIP:196507231986121001

Batumarta I, ……………….2014
Guru Pendidikan Agama Islam




AHMAD MAKMUN, S.Pd.I
NIP: 198208172010011019


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                           : SD Negeri 32 OKU
Mata Pelajaran                : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester                : VI/2
Standar Kompetensi       : 6.     Mengartikan surah pendek pilihan
Kompetensi Dasar           : 6.2   Mengartikan QS Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13
Alokasi Waktu                : 4 x35    menit ( 2 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran   : 1. Siswa dapat mengartikan kata dan kalimat Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13
                                          2.  Siswa dapat menerapkan arti/isi kandungan Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13
                                                             
Karakter siswa yang diharapkan  :  Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ),  Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur (fairnes).

Materi Pembelajaran    :   Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13

Metode Pembelajaran   : 1.   Siswa berlatih mengartikan kata dan kalimat Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13
                                          2. Siswa mengadakan diskusi dengan teman-temannya membahas arti/isi kandungan Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1.   Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi  dan Motivasi :
F Tadarus bersama surah-surah yang telah dihafal siswa
F Mengkorelasikan materi sebelumnya dengan bahan ajar yang akan disampaikan
F Menyampaikan pengantar dari materi yang disampaikan melalui kisah dalam Sepenggal Kisah
2.   Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa mendengarkan dan mengamati uraian yang disampaikan oleh guru
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Siswa melafalkan Surah Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13 secara klasikal, kelompok, dan individu
F Siswa diperkenalkan arti kata per kata dan per kalimat Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13
F Siswa mengartikan Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13 secara klasikal, kelompok dan individu
F  Siswa menampilkan kemampuan mengartikan Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13 di depan kelas
F  Siswa mengemukakan pendapat tentang arti/isi pokok Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13
F Siswa menghafal Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
3.  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Siswa diminta melakukan aktivitas yang ada di halaman
F Siswa diminta menyimpulkan kisah dalam sepenggal Kisah menggunakan bahasa sendiri
F Siswa diminta menyimak bacaan intisari yang dibacakan guru
F Guru memberi tugas siswa untuk mengerjakan latihan yang ada di halaman, dan menulisnya di buku tugas

Alat/Sumber belajar:
  1. Teks lafal Surah Al Maidah ayat 3 dan Al Hujurat ayat 13 beserta artinya di karton
  2. Buku Tajwid
  3. Buku Pendidikan Agama Islam.
  4. Alquran (juz Amma)
  5. Pengalaman guru

Penilaian:
Indikator Pencapaian
Target
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
Ø  Mengartikan kata dan kalimat Surah Al Maidah ayat 3 dan Surah al Hujurat ayat 13
Ø  Menerapkan arti/isi kandungan Surah Al Maidah ayat 3 dan Surah Al Hujurat ayat 13
Tes lisan



Tes tulis
Pemaknaan



Essay

Ø  Artikan Surah Al Maidah ayat 3 dan Surah Al Hujurat ayat 13 dengan lengkap!

Ø  Sebutkan isi pokok Surah Al Hujurat ayat 13!

1.Produk ( hasil diskusi )

No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1


2.Performansi

No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.
Kerjasama



Partisipasi
* bekerjasama
* kadang-kadang kerjasama
* tidak bekerjasama

* aktif  berpartisipasi
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
4
2
1

4
2
1

Mengetahui,
Kepala SD 32 OKU




KAMHARUDIN, S.Pd,MM.Pd
NIP:196507231986121001

Batumarta I, ……………….2014
Guru Pendidikan Agama Islam




AHMAD MAKMUN, S.Pd.I
NIP: 198208172010011019


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                           : SD Negeri 32 OKU
Mata Pelajaran                : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester                : VI/2
Standar Kompetensi       : 7.          Meyakini adanya qada dan qadar
Kompetensi Dasar           : 7.1        Menunjukkan contoh-contoh qada dan qadar
Alokasi Waktu                : 4 x35    menit (2x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran   : 1.   Siswa dapat menjelaskan pengertian qada dan qadar
                                          2.    Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh qada dan qadar
                                                             
Karakter siswa yang diharapkan  :  Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ),  Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur (fairnes).

Materi Pembelajaran    :        Iman kepada qada dan qadar.

Metode Pembelajaran   : 1.    Siswa mengadakan diskusi dengan teman-temannnya membahas pengertian qada dan qadar
                                          2.     Siswa berlatih menyebutkan contoh-contoh qada dan qadar

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1.   Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi  dan Motivasi :
F Tadarus bersama surah-surah yang telah dihafal siswa
F Meminta pendapat siswa tentang masalah usia, rejeki, dan kematian seseorang.
F Menyampaikan pengantar dari bahan ajar yang disampaikan (melalui fitur Mutiara Islam)
2.   Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan guru tentang bahan ajar
F Siswa mengemukakan pendapat tentang definisi qada dan qadar
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Siswa menyebutkan perbedaan qada dan qadar
F Siswa menyebutkan contoh-contoh qada dan qadar dari pengalaman hidup sehari-hari
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
3.  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Guru mengadakan Tanya jawab dengan siswa seputar penmahaman siswa tentang masalah pengertian qada dan qadar, dan contoh-contohnya.
F Siswa diminta memberi kesimpulan singkat dari materi yang disampaiakan

Alat/Sumber belajar:
1.      Ayat Alquran atau hadis yang berkaitan dengan bahan ajar
2.      Buku Pendidikan Agama Islam.
3.      Buku-buku lain yang relevan
4.      Pengalaman guru
5.      Lingkungan sekitar

Penilaian:

Indikator Pencapaian
Target
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
Ø  Menjelaskan pengertian qada’dan qadar
Ø  Menyebutkan contoh-contoh qada’ dan qadar
Tes tulis
Tes tulis
Essay
Pilihan ganda
Ø  Apa yang kamu ketahui mengenai pengertian qada’ dan qadar?
Ø  Ketentuan Allah terhadap hamba-Nya yang dapat berubah disebut…
a. Qada’
b. Qadar
c. Iman
Ø  Menyebutkan manfaat setia kawan
Tes tulis
Jawaban singkat
Ø  Apa saja manfaat yang dapat diambil dari perilaku setia kawan?

1.Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1


2.Performansi

No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.
Kerjasama



Partisipasi
* bekerjasama
* kadang-kadang kerjasama
* tidak bekerjasama

* aktif  berpartisipasi
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
4
2
1

4
2
1

Mengetahui,
Kepala SD 32 OKU




KAMHARUDIN, S.Pd,MM.Pd
NIP:196507231986121001

Batumarta I, ……………….2014
Guru Pendidikan Agama Islam




AHMAD MAKMUN, S.Pd.I
NIP: 198208172010011019


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                           :      SD Negeri 32 OKU
Mata Pelajaran                :      Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester                :      VI/2
Standar Kompetensi       :      7.      Meyakini adanya Qada dan Qadar
Kompetensi Dasar           :      7.2    Menunjukkan keyakinan terhadap qada dan qadar
Alokasi Waktu                :      4 x 35 menit ( 2x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran   : 1.  Siswa dapat menyebutkan cara meyakini adanya qada dan qadar

                                                             
Karakter siswa yang diharapkan  :  Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ),  Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur (fairnes).
Materi Pembelajaran    : Iman kepada qada dan qadar.

Metode Pembelajaran   : 1. Siswa mengadakan diskusi dengan teman-temannnya membahas cara meyakini adanya qada dan qadar
                                          2.   Siswa berlatih menyebutkan cara meyakini adanya qada dan qadar

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1.   Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi  dan Motivasi :
F Tadarus bersama surah-surah yang telah dihafal siswa
F Mengkorelasikan materi sebelumnya dengan bahan ajar yang akan disampaikan
F Menyampaikan pengantar dari bahan ajar yang disampaikan (melalui kisah dalam Sepenggal Kisah)
2.   Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan guru tentang bahan ajar
F Siswa diminta memberikan penjelasan tentang definisi qada dan qadar
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Siswa mengemukakan pendapat tentang cara meyakini adanya qada dan qadar
F Siswa  mengemukakan pendapat tentang sikap mereka terhadap adanya qada dan qadar
F Siswa menyebutkan manfaat dari beriman terhadap qadar
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
3.  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Siswa diminta melakukan aktivitas yang ada di halaman
F Siswa diminta menyimpulkan kisah dalam Sepenggal Kisah menggunakan bahasa sendiri
F Siswa diminta menyimak bacaan intisari yang dibacakan guru
F Siswa diminta mengerjakan latihan yang ada di halaman , dan menulisnya di buku tugas
Alat/Sumber belajar:
1.      Ayat Alquran atau hadis yang berkaitan dengan bahan ajar
2.      Buku Pendidikan Agama Islam.
3.      Buku-buku lain yang relevan
4.      Pengalaman guru
5.      Lingkungan sekitar

Penilaian:
Indikator Pencapaian
Target
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
Ø  Menyebutkan cara meyakini adanya qada’ dan qadar
Tes tulis
Jawaban singkat
Ø  Bagaimanakah menyikapi qada’ dan qadar Allah SWT?

1.Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1

2.Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.
Kerjasama



Partisipasi
* bekerjasama
* kadang-kadang kerjasama
* tidak bekerjasama

* aktif  berpartisipasi
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
4
2
1

4
2
1

Mengetahui,
Kepala SD 32 OKU




KAMHARUDIN, S.Pd,MM.Pd
NIP:196507231986121001

Batumarta I, ……………….2014
Guru Pendidikan Agama Islam




AHMAD MAKMUN, S.Pd.I
NIP: 198208172010011019


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                           : SD Negeri 32 OKU
Mata Pelajaran                : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester                : VI/2
Standar Kompetensi       : 8.          Menceritakan kisah kaum Muhajirin dan kaum Ansar
Kompetensi Dasar           : 8.1        Menceritakan perjuangan kaum Muhajirin
Alokasi Waktu                : 4 x35 menit (2 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran   : 1.    Siswa dapat menjelaskan kisah perjungan kaum Muhajirin
                                          2.     Siswa dapat menyebutkan usaha-usaha kaum Muhajirin
                                                             
Karakter siswa yang diharapkan  :  Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ),  Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur (fairnes).

Materi Pembelajaran    :        Kisah kaum Muhajirin dan Ansar.

Metode Pembelajaran   : 1.    Siswa berlatih menceritakan kembali kisah kaum Muhajirin
                                          2.     Siswa mengadakan diskusi dengan teman-temannya membahas kisah perjuangan kaum Muhajirin
                                          3.     Siswa berlatih menyebutkan usaha-usaha kaum Muhajirin

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1.   Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi  dan Motivasi :
F Tadarus bersama surah-surah yang telah dihafal siswa
F Memberikan pertanyaan kepada siswa yang mengetahui kisah hijrahnya Nabi Muhammad SAW
F Menyampaikan pengantar dari bahan ajar yang disampaikan (melalui fitur Mutiara Islam)
2.   Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan guru tentang bahan ajar
F Beberapa siswa diminta membacakan kisah kaum Muhajirin, sedangkan siswa yang lain mendengarkan
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Siswa diminta menceritakan kembali kisah kaum Muhajirin menggunakan bahasa sendiri
F Siswa  mengemukakan pendapat kisah perjuangan kaum Muhajirin bersama Rasulullah SAW
F Siswa menyebutkan usaha-usaha kaum Muhajirin
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
3.  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Siswa diminta menulis dengan singkat kisah perjuangan kaum Muhajirin di buku tugas
F Guru membacakan kesimpulan ringkas dari materi yang disampaikan

Alat/Sumber belajar:
1        Teks kisah kaum Muhajirin
2        Buku Pendidikan Agama Islam
3        Buku kisah-kisah Islami
4        Alquran (juz Amma)
5        Pengalaman guru

Penilaian:
Indikator Pencapaian
Target
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
Ø  Menjelaskan kisah perjuangan kaum Muhajirin

Ø  Menyebutkan usaha-usaha kaum Muhajirin

Tes tulis


Tes tulis
Essay


Jawaban singkat
Ø  Apa yang mendasari kaum Muahajirin hijrah dari kota Mekah?
Ø  Bagaimana usaha kaum Muahajirin untuk melindungi Rasulullah SAW dari kejaran kafir Quraisy?

1.Produk ( hasil diskusi )

No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1

2.Performansi

No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.
Kerjasama



Partisipasi
* bekerjasama
* kadang-kadang kerjasama
* tidak bekerjasama

* aktif  berpartisipasi
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
4
2
1

4
2
1


Mengetahui,
Kepala SD 32 OKU




KAMHARUDIN, S.Pd,MM.Pd
NIP:196507231986121001

Batumarta I, ……………….2014
Guru Pendidikan Agama Islam




AHMAD MAKMUN, S.Pd.I
NIP: 198208172010011019


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                           : SD Negeri 32 OKU
Mata Pelajaran                : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester                : VI/2
Standar Kompetensi       : 8.          Menceritakan kisah kaum Muhajirin dan kaum Ansar
Kompetensi Dasar           : 8.2        Menceritakan perjuangan kaum Ansar
Alokasi Waktu                : 4 x35    menit (2 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran   : 1.   Siswa dapat menjelaskan kisah perjungan kaum Ansar
                                          2.    Siswa dapat menyebutkan usaha-usaha kaum Ansar
                                                             
Karakter siswa yang diharapkan  :  Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ),  Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur (fairnes).

Materi Pembelajaran    :       Kisah kaum Muhajirin dan Ansar

Metode Pembelajaran   : 1.   Siswa berlatih menceritakan kembali kisah kaum Ansar
                                          2.    Siswa mengadakan diskusi dengan teman-temannya membahas kisah perjuangan kaum Ansar
                                          3.    Siswa berlatih menyebutkan usaha-usaha kaum Ansar

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1.   Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi  dan Motivasi :
F Mengkorelasikan materi sebelumnya dengan bahan ajar yang akan disampaikan
F Memberikan pertanyaan kepada siswa yang mengetahui kisah hijrahnya Nabi ke Madinah
F Menyampaikan pengantar dari bahan ajar yang disampaikan (melalui kisah dalam Sepenggal Kisah)
2.   Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan guru tentang bahan ajar
F Beberapa siswa diminta membacakan kisah kaum Ansar, sedangkan siswa yang lain mendengarkan
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Siswa diminta menceritakan kembali kisah kaum Ansar menggunakan bahasa sendiri
F Siswa  mengemukakan pendapat kisah perjuangan kaum Ansar menolong Rasulllah SAW dan kaum Muhajirin
F Siswa menyebutkan usaha-usaha kaum Ansar dalam mewujudkan persaudaraan dengan kaum Muhajirin
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
3.  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Siswa diminta melakukan aktivitas yang ada di halaman
F Siswa memberikan kesimpulan kisah dari Sepenggal Kisah menggunakan bahasa sendiri
F Siswa menyimak dan memahami bacaan intisari yang dibacakan guru
F Siswa diminta mengerjakan latihan yang ada di halaman, dan menulisnya di buku tugas

Alat/Sumber belajar:
1        Teks kisah kaum Ansar
2        Buku Pendidikan Agama Islam.
3        Buku kisah-kisah Islami
4        Alquran (juz Amma)
5        Pengalaman guru

Penilaian:
Indikator Pencapaian
Target
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
Ø  Menjelaskan kisah perjuangan kaum Ansar


Ø  Menyebutkan usaha-usaha kaum Ansar
Tes tulis


Tes tulis
Essay


Jawaban singkat
Ø  Bagaiman sambutan kaum Ansar terhadap Rasulullah SAW dan rombongannya ketika datang ke Madinah?
Ø  Apa usaha yang dilakukan kaum Ansar untuk menciptakan ukhuwah Islamiyah dengan kaum Muhajirin?

1.Produk ( hasil diskusi )

No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1





2.Performansi

No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.
Kerjasama



Partisipasi
* bekerjasama
* kadang-kadang kerjasama
* tidak bekerjasama

* aktif  berpartisipasi
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
4
2
1

4
2
1

Mengetahui,
Kepala SD 32 OKU




KAMHARUDIN, S.Pd,MM.Pd
NIP:196507231986121001

Batumarta I, ……………….2014
Guru Pendidikan Agama Islam




AHMAD MAKMUN, S.Pd.I
NIP: 198208172010011019