Sabtu, 03 Mei 2014

BAB III



BAB III
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

3.1       Pengertian Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.  Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

3.2              Jenis Penelitian
Dalam melakukan penelitian banyak jenis dan metode yang dapat digunakan dalam penelitian, diantaranya penelitian lapangan dan penelitian tindakan. Adapun pengertian penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri. Dengan demikian akan diperoleh pemahaman mengenai praktek tersebut dan situasi di mana praktek tersebut dilaksanakan. Terdapat dua esensi penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu: (1) Untuk memperbaiki praktek; (2) Untuk pengembangan profesionalisme dalam arti meningkatkan pemahaman/kemampuan para praktisi terhadap praktek yang dilaksanakannya; (3) Untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktek tersebut dilaksanakan.
Dalam penelitian ini penulis tidak menggunakan hipotesis statistik karena penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah penelitian tindakan kelas dan hanya menggunakan hipotesis tindakan yang prosedurnya penelitiannya menggunakan beberapa siklus penelitian.

3.3   Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Fattah Kota Baru Selatan, dengan subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan jumlah 22 orang, di mana jumlah siswa putra 10 orang dan siswa putri 12 orang.

3.4       Prosedur Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa prosedur penelitian yaitu sebagai berikut:
1.         Tahap perencanaan (persiapan)
2.         Tahap pelaksanaan (Implementasi tindakan)
3.         Tahap observasi
4.         Analisis dan refleksi
Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam pembelajaran Fiqih  pada siswa kelas VII MadrasahTsanawiyah Nurul Fattah Kotabaru Selatan Martapura OKU Timur dilakukan dalam tiga siklus yaitu sebagai berikut:
3.4.1 Siklus I
Pada siklus ini dilakukan 4 ( empat ) tahap kegiatan yaitu sebagai   berikut:
1.        Tahap perencanaan
Di awali dengan pemberian tes awal, siswa belajar seperti biasa dan di akhir tatap muka siswa diberi soal pekerjaan rumah dengan jumlah 5 soal yang terdiri 2 soal mudah, 2 soal sedang dan 1 soal sulit pada setiap pertemuan, materi soal berkisar pada pelajaran yang baru dipelajari.
2.        Tahap Pelaksanaan.
Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan semua dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan.
3.        Tahap observasi
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung pada siswa untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan yang berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan di dalam kelas. Pada tahap ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a.         Mengamati kegiatan dan aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
b.         Mengamati suasana kelas dalam pelaksanaan pembelajaran.
c.         Mengamati kesulitan-kesulitan yang dialami siswa.
d.        Mengamati hasil pemahaman siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran fiqih.
4.        Analisis dan refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi selanjutnya dilakukan analisis data sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi. Analisis dilakukan dengan mengetahui hasil yang telah dicapai dengan kriteria ( indikator ) keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.4.2  Siklus II
Pada siklus ini direncanakan tindakan yang merupakan perbaikan terhadap kekurangan pada siklus sebelumnya berupa:
1.    Tahap perencanaan / persiapan.
a.    Identifikasi masalah yang muncul pada prasiklus dan belum terselesaikan dengan menetapkan alternatif pemecahan masalah.
b.    Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
c.    Pengembangan program perbaikan  siklus sebelumnya.                                              
2.       Tahap pelaksanaan / implementasi.
Pelaksanaan program tindakan siklus II yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada silkus II, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang telah ditentukan, antara lain melalui kegiatan – kegiatan sebagai berikut:
a.       Kegiatan awal
-       Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
-       Guru mengabsen siswa.
-       Guru melaksanakan apersepsi.
b.      Kegiatan inti
-       Guru memberikan materi pembelajaran.
-       Guru memberikan tugas
c.       Kegiatan akhir
Guru memberiakan pekerjaan rumah pada akhir tatap muka.
3.       Tahap observasi
Pada tahap ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Mengamati kegiatan dan aktifitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
 b. Mengamati suasana kelas dalam pelaksanaan pembelajaran.
 c. Mengamati kesulitan-kesulitan yang dialami siswa.
 d. Mengamati hasil pemahaman siswa dalam proses pelaksanaan   pembelajaran fiqih.
4.    Analisis dan refleksi
Siklus II berdasarkan hasil observasi dan evaluasi selanjutnya dilakukan analisis data sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3.4.3  Siklus III
1.        Tahap persiapan
Persiapan  pada siklus III dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
a.Tahap perencanaan (Persiapan)
b.Identifikasi masalah yang muncul pada prasiklus yang belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
c.Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
d.Pengembangan program perbaikan siklus III.
            Berdasarkan hasil akhir pada siklus ketiga maka peneliti hanya merencanakan mengubah jumlah soal yang diberikan, yaitu sebanyak 10 soal yang terdiri atas 5 soal mudah, 3 soal sedang dan 2 soal sulit pada setiap pertemuan.
2.        Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan program tindakan siklus III yang sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan antara lain:
a.     Kegiatan awal
- Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam
-  Guru mengabsen siswa
- mengadakan apersepsi
b.  Kegiatan inti
Dalam kegiatan ini guru memberikan materi pelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang ada.
c.   Kegiatan ahir
      Dalam kegiatan inti ini guru memberikan pekerjaan rumah di setiap ahir tatap muka.
3.        Tahap observasi
Pada tahap ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Mengamati kegiatan dan aktifitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
b.  Mengamati suasana kelas dalam pelaksanaan pembelajaran.
c.  Mengamati kesulitan-kesulitan yang dialami siswa.
d.  Mengamati hasil pemahaman siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran fiqih.
4.       Tahap Analisis dan Refleksi
Berdasarkan data hasil observasi dan evaluasi selanjutnya dilakukan analisis data sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi. Analisis dilakuakan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5        Teknik Pengumpulan Data
3.5.1.  Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti, untuk mengetahui proses pembelajaran fiqih di kelas VII MTs Nurul Fattah dengan metode pemberian pekerjaan rumah dengan tingkat kesukaran berjenjang dan kemandirian belajar siswa. Pengamatan dilakukan tanpa mengganggu proses pembelajaran untuk melihat keaktifan siswa.
Tabel I. Lembar Observasi Kegiatan Siswa
No
Nama Siswa

Deskriptor
Jumlah
A
B
1
2
3
1
2
3
4
1









2









3









4









Jumlah

Persentase



Skor Kesiapan Siswa == deskriptor yang muncul            x  100  %   
                                      Jumlah deskriptor yang muncul
                       
Persentase rata-rata kesiapan siswa= ( Nm              :   N) x 100 %
                                                                              Jumlah deskriptor 
                    Keterangan Deskriptor :
A.    Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran
1.          Siswa membaca buku pelajaran
2.          Siswa menjawab tes awal dengan benar
3.          Siswa menjawab pekerjaan rumah dengan benar
B.     Perilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar
1.          Membicarakan hal di luar pelajaran
2.          Mengerjakan tugas lain di luar pelajaran
3.          Memperhatikan penjelasan guru
4.          Mengajukan pertanyaan
5.          Keluar masuk ruangan lebih dari 3 kali

3.5.2 Tes Tertulis                                                               
Tes sebagai teknik pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan,intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
(Riduwan, 2008: 76).
Tes tertulis dalam penelitian ini, dimaksudkan untuk melihat prestasi siswa agar diketahui skor peningkatan individu. Tes dilakukan sebanyak tiga kali, tes siklus I, tes siklus II dan siklus III. Tes siklus I dan tes siklus II berupa soal uraian sebanyak 5 butir soal yang akan diberikan setiap akhir siklus.
3.5.3    Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana responden melakukan kegiatan (Sukardi, 2008: 81).Dokumentasi bertujuan untuk mengungkapkan fakta atau kenyataan pada saat pelaksanaan tindakan.

3.6       Teknik Analisis Data
     3.6.1 Penilaian Rata-rata (Mean)
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh rata-rata. Nilai rata-rata didapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

MEAN= ∑X
                N


 



Keterangan:
Mean   : Nilai rata-rata.
∑X      : Jumlah semua nilai yang diperoleh siswa.
N         : Jumlah siswa

Tabel 2. Kriteria Ketuntasan Belajar
Skor Tes
Ketuntasan
70
Tuntas
0-69
Tidak Tuntas

3.6.2    Penilaian Ketuntasan Belajar Siswa
Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar, digunakan rumus  sebagai berikut: p=∑ siswa yang tuntas  x 100%   
∑ siswa
(Aqib dkk, 2011:205)
                         Tabel 3. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam %
Tingkat Keberhasilan (%)
Arti
85-100
Sangat Baik
70-84
Baik
55-69
Cukup
35-54
Kurang
0-34
Kurang Sekali

Analisis data ini dilakukan pada saat refleksi. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan dalam siklus selanjutnya.
          3.6.3 Penilaian Kesiapan Siswa
         Untuk menentukan hasil observasi dari kegiatan pembelajaran, maka ditentukan rumus dibawah ini:
                   Skor siswa= deskriptor yang muncul            x  100  %   
                                      Jumlah deskriptor yang muncul
                                                                     
Menghitung rata-rata siswa dari hasil observasi dapat ditentukan dengan rumus:
Presentase kesiapan siswa = ( Nm              :   N) x 100 %
                                                                    Jumlah deskriptor 

                   Keterangan :
                   Nm           : Jumlah seluruh item yang dicek
                   N              : Jumlah siswa
                        Tabel 4. Kriteria Kesiapan Siswa
Nilai
Arti
80-100
Baik Sekali
60-79
Baik
40-59
Cukup
20-39
Kurang
0-19
Kurang Sekali

                        (Modifikasi Arikunto dkk, 2005:245)

3.7        Indikator Keberhasilan Tindakan
Dalam penelitian ini yang menjadi indikator keberhasilan adalah setelah tindakan, terjadi peningkatan persentase setiap aspek kemandirian serta persentase rata-rata baik pada hasil observasi maupun hasil tugas pekerjaan rumah telah mencapai  85%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar